SERANG—Speak Up Your Mind (SPUM), acara
mingguan yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbuta Tahrir Indonesia (MHTI)
Chapter Kampus Kota Serang hadir kembali. Bertempat di saung FAPERTA (Faklutas
Pertanian) UNTIRTA dari pukul 11.00-12.30 WIB. SPUM untuk edisi kali ini
membahas tentang “Koalisi Jelang Pilpres: Sekadar Bagi-Bagi Kekuasaan”. Ayu
sebagai MC mengungkapkan pertanyaan besar sebelum SPUM dimulai. “Ada apa
sebenarnya yang terjadi dengan koalisi yang akan dilakukan oleh para capres dan
cawapres dari berbagai partai? Apa yang nantinya akan terjadi? Apakah
benar-benar akan terjadi perubahan? Atau akan terjadi kehancuran seperti
tahun-tahun sebelumnya?”
Jawaban-jawaban dari pertanyaan
pengantar MC tersebut ada dalam pemaparan Choirunnisa (Icha) sebagai pemandu. Icha
menjelaskan secara gamblang apa yang terselubung dari maksud koalisi pilpres
yang akan diselenggarakan nanti. “Kita lihat saja, tanggal 18 Mei 2014 nanti
akan dibuka pendaftaran untuk pilpres”, ujar Icha sebelum memandu acara lebih
jauh. “Mengapa parati-partai harus berkoalisi untuk Pilpres? Karena suara yang
di dulang dalam pemilihan legislatif  selalu kurang dari 20 persen”, Icha memaparkan
latar belakang bisa terjadinya koalisi. Selanjutnya, Icha memaparkan “Dalam
model koalisi parpol menunjukan dua karakter, yaitu memburu kekuasaan dan
jabatan, serta menggalang suara. Hal yang paling dibutuhkan saat koalisi adalah
suara terbanyak, untuk pembagian tugas maka itu urusan nanti. Selain itu, dalam
koalisi parpol sama sekali tidak memerhatikan ideologi, yang ada hanya
bagaimana cara memenangkan capres-cawapres yang mereka usung. Padahal dalam
islam kekuasaan adalah amanah, dan amanah harus diberikan kepada orang yang
menguasainya. Namun hal itu berbeda dengan koalisi yang saat ini sedang
hangat-hangatnya tersiar di berbgai media.”
Di pertengahan acara, Echa selaku
peserta bertanya “Pada hakikatnya tujuan politik bukankah memiliki tujuan yang
sama? Jadi tidak ada perbedaan antara politik islam atau sekuler. Lagipula,
jika parpol islam bergabung dengan parpol sekuler, bukankah hal itu adalah
keputusan yang terbaik yang telah dipikirkan matang-matang?” Pertanyaan
langsung dijawab oleh pemandu SPUM, “Ya memang begitu, tapi yang menginginkan
Indonesia ini sejahtera siapa? Semua rakyatnya ingin Indonesia sejahtera. Hanya
saja, yang dilakukan oleh oleh parpol-parpol sekarang sesuai dengan metode (thariqoh) Rasul apa tidak.” Lalu icha
pun mengakahiri “bahwa politik dalam islam adalah yang mengurusi urusan umat,
baik di dalam ataupun luar negeri. Bukan parpol seperti saat ini yang sibuk
berkoalisi untuk menuruti para pemodal jika telah terpilih nanti.”
Sebelum acara SPUM diakhiri, MHTI
Chapter Kampus Kota Serang mengajak para peserta untuk hadir pada acara KIP (Konfrensi
Islam Peradaban) yang akan diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir. Acara KIP ini
berlangsung di 69 kota di Indonesia. Tepat pada tanggal 1 Juni KIP akan
dilaksanakan di GOR indoor Maulana
Yusuf Ciceri-Serang dengan 3000 peserta yang akan hadir. Acara ini adalah
bentuk kepedulian agar islam bisa diterapkan dalam nauangan Khilafah, dengan
tema yang diusung “#IndonesiaMilikAllah, Saatnya Khilafah Mengganti Demokrasi
dan Ekonomi Liberal. [AN]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar