Hidup. Tak semudah yang kita kira, tak semanis yang dibayangkan, tak sepahit yang ditakutkan. Intinya, berjuang sajalah. Jadikan hidup ini berwarna, juga berarti. Allah pun telah memberi kita kesempatan untuk terus memperbaiki diri, dengan totalitas penghambaan kepada Sang Pencipta.
Mengenai hidup, aku jadi teringat kata-kata Jamil Azzani, yaitu "bila untuk merencanakan sebuah acara saja kita harus menyusun proposal yang sangat panjang juga detail, apalagi untuk urusan hidup kita. Tentunya apa yang kita rancang, harus melebihi susunan sebuah acara yang biasanya diadakan."
Memang benar apa yang dikatakan oleh beliau, terkadang kebanyakan dari kita menjalani hidup ini seperti air yang mengalir. Tak ada arah, terserah arus kehidupan ingin membawa kita kemana. Tapi perlu diketahui bahwasannya "air mengalir itu akan mengantarkan kepada tempat yang lebih rendah. Karena air selalu jatuh ke bawah."
Aku tak ingin, bila arus hidupku mengalir begitu saja seperti air. Sederas-derasnya air ia pun akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Setidaknya, aku ingin memiliki tujuan hidup yang jelas. Yang bermanfaat, supaya aku bisa terhindar dari sebuah kesia-siaan. Maka dari itu, aku rancang visi dan misi hidup dengan sepenuh hati.
Ini dia, beberapa visi dan misi hidupku yang telah aku buat:
Menjadi penulis, guru, pengemban dakwah, dan hafidzoh. Insyaallah bisa aku jalani secara bersamaan dengan manajemen waktu yang tepat. Menjadi penulis, adalah cita-citaku dari kecil yang insyaallah saat ini aku sedang berpropes menjadi demikian. Meski karya belum terbit, setidaknya aku sudah menyukai dan terbiasa dengan aktivitas menulis. Menjadi guru, mungkin hal tersebut adalah profesi yang paling aman bagi seorang wanita. Karena itu pula aku menjadikan profesi guru bagian dari visi dan misi. Menjadi hafidzoh, adalah sebuah mimpi besar yang baru inginkan kemarin. Aku ingin, nantinya anak-anakku bisa menjadi generasi penghafal Al-Qur'an, maka dari itu harus aku yang memulai, supaya kelak aku bisa mengajarkannya kepada anak-anak nanti. Menjadi pengemban dakwah, merupakan amanah yang sangat besar, juga hal sangat mulia. Itu semua berangkat dari rasa prihatinku terhadap yang terjadi di era sekuler dan dipayungi oleh kapitalisme seperti zaman sekarang. Maka dari itu, aku ingin mendobrak tentunya secara berjamaah, dan aku berada dalam perjuangan tersebut.
Memang benar apa yang dikatakan oleh beliau, terkadang kebanyakan dari kita menjalani hidup ini seperti air yang mengalir. Tak ada arah, terserah arus kehidupan ingin membawa kita kemana. Tapi perlu diketahui bahwasannya "air mengalir itu akan mengantarkan kepada tempat yang lebih rendah. Karena air selalu jatuh ke bawah."
Aku tak ingin, bila arus hidupku mengalir begitu saja seperti air. Sederas-derasnya air ia pun akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Setidaknya, aku ingin memiliki tujuan hidup yang jelas. Yang bermanfaat, supaya aku bisa terhindar dari sebuah kesia-siaan. Maka dari itu, aku rancang visi dan misi hidup dengan sepenuh hati.
Ini dia, beberapa visi dan misi hidupku yang telah aku buat:
Menjadi penulis, guru, pengemban dakwah, dan hafidzoh. Insyaallah bisa aku jalani secara bersamaan dengan manajemen waktu yang tepat. Menjadi penulis, adalah cita-citaku dari kecil yang insyaallah saat ini aku sedang berpropes menjadi demikian. Meski karya belum terbit, setidaknya aku sudah menyukai dan terbiasa dengan aktivitas menulis. Menjadi guru, mungkin hal tersebut adalah profesi yang paling aman bagi seorang wanita. Karena itu pula aku menjadikan profesi guru bagian dari visi dan misi. Menjadi hafidzoh, adalah sebuah mimpi besar yang baru inginkan kemarin. Aku ingin, nantinya anak-anakku bisa menjadi generasi penghafal Al-Qur'an, maka dari itu harus aku yang memulai, supaya kelak aku bisa mengajarkannya kepada anak-anak nanti. Menjadi pengemban dakwah, merupakan amanah yang sangat besar, juga hal sangat mulia. Itu semua berangkat dari rasa prihatinku terhadap yang terjadi di era sekuler dan dipayungi oleh kapitalisme seperti zaman sekarang. Maka dari itu, aku ingin mendobrak tentunya secara berjamaah, dan aku berada dalam perjuangan tersebut.
Berikut ini adah deskripsi dari mimpi-mimpiku:
1. Hafidzoh
Nahh.. Ternyata untuk mewujudkan sebuah mimpi itu (cita-cita) diperlukan sebuah proses. Karena aku ingin menjadi hafidzoh, maka aku harus membuat program one day one juz (satu hari satu juz), disusul dengan hafalan setiap shubuh, juga muraja'ah kepada orang (perempuan) yang hafalannya sudah lebih banyak daripadaku..
2. Penulis
Sebenarnya beberapa cara untuk membiasakan menjadi penulis sudah aku mulai sejak lama. Tapi masih belum bisa komitmen menjalani semua itu. Maka dari itu, aku pun membuat lagi seperti gambar di atas. Untuk menjadi penulis, aku harus terus terbiasa membiasakan diri dengan menulis. Diantaranya: menulis 2puisi dalam 1hari, menulis 1cerpen per hari, dan 1artikel setiap 2hari.
3. Pengemban Dakwah
Untuk menjadi pengemban dakwah (insyaallah) maka aku harus mengisi rutinitasku dengan agenda-agenda dakwah. Diantaranya mengkiuti perhalaqohan setiap satu minggu sekali, gempur buletin Al-Islam setiap satu minggu sekali, mengisi kajian, lalau dibarengi dengan update tsaqofah islam (baca buku, buka web, dll).4. Guru
Menjadi guru, alhamdulillah sekarang aku telah menjadi guru. Padahal seperti baru kemarin aku merasakan bangku SD, dan sekarang malah aku yang mengajar murid-murid sd. Aku bisa dikatakan menjadi guru borongan, diantaranya saja guru TPQ setiap Senin-Jum'at 16.00-17.00. Guru privat SD setiap Sabtu dan Senin 13.00-15.00. Guru privat calistung (baca tulis hitung) setiap Rabu dan Kamis pukul 17.00-18.00, dan menjadi guru ngaji setiap habis maghrib kecuali malam jum'at.
Semoga apa yang telah aku tetapkan dan aku rencanakan, tidak sampai membuatku lalai.. Dan ke depannya menjadi lebih baik, lebih, lebih, dan lebih dalam kebaikan. -Amiin-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar